Berbicara di konferensi akademik merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang peneliti, dan merupakan kesempatan yang dinantikan oleh sebagian besar peneliti muda. Meskipun berpartisipasi dalam konferensi adalah pengalaman yang menarik, masih banyak peneliti yang merasa ketakutan dan gugup saat berbicara di depan audiens walaupun mereka adalah peneliti senior dan berpengalaman. Padahal kunci dari presentasi konferensi yang efektif terletak pada persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk mempersiapkan diri:
Tulis makalah kamu dengan mempertimbangkan audiens:
Sebuah makalah konferensi tentunya berbeda dengan artikel jurnal. Ingatlah bahwa makalah kamu bertujuan untuk didengar, bukan untuk dibaca. Audiens biasanya memiliki perhatian yang lebih rendah daripada pembaca jurnal; oleh karena itu, buatlah konten yang sederhana dengan struktur makalah dengan baik, mulai dari membuat pendahuluan, isi, hingga kesimpulan yang jelas. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Jelaskan istilah teknis yang kamu gunakan dan berikan ringkasan singkat dari poin-poin utama jika diperlukan.
Patuhi batas waktu:
Secara umum, sesi presentasi makalah di konferensi berlangsung selama 20-30 menit, jadi siapkan materi kamu dengan baik. Meskipun demikian, kamu perlu bersiap dengan kemungkinan perubahan jadwal yang mendadak. Untuk itu kamu dapat menyiapkan dua skenario yang Mungkin terjadi. Skenario pertama, buat materi presentasi pendek yang hanya memasukkan poin-poin penting hasil penelitian untuk mengantisipasi kemungkinan bahwa kamu hanya mendapatkan waktu presentasi selama 10 menit karena pembicara sebelum kamu melebihi batas waktu yang ditetapkan. Sedangkan skenario kedua adalah menyiapkan materi tambahan bila kamu mendapatkan waktu presentasi yang lebih lama daripada 20 menit.
Latihan di depan teman:
Membaca dalam hati tidak akan membantu kamu melatih waktu presentasi agar tepat waktu. Oleh karenanya, berlatihlah dengan suara keras di depan audiens yang akan memakan waktu lebih lama dibandingkan berlatih presentasi dalam hati. Berlatihlah berulangkali di depan teman atau di depan cermin, sehingga kamu akan terbiasa dengan materi, dan mampu meningkatkan kepercayaan diri kamu. Merekam video dari sesi latihan kamu juga merupakan ide menarik karena kamu bisa menontonnya kembali dan mengevaluasi kekurangan presentasi kamu. Namun, terlalu banyak berlatih sebelum sesi presentasi juga tidak baik karena bisa berdampak pada kualitas suara kamu yang terdengar lemah dan terlihat sangat membosankan.
Mulailah dengan percaya diri:
Kamu harus membuka presentasimu dengan cara yang menarik dan percaya diri untuk memperoleh kepercayaan dan perhatian audiens dalam 10-20 detik pertama. Siapkan Mulailah dengan pengantar singkat dan padat tentang diri untuk menunjukkan kredibilitasmu. Contohnya: “Selamat pagi semuanya! Nama saya Tom Smith. Saya adalah lulusan pascasarjana dalam bidang kedokteran dari Universitas Michigan, New York. Selama lima tahun terakhir, saya bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit JJ. Hari ini, saya akan mempresentasikan sebuah makalah berjudul ….”
Pertahankan kontak mata dengan audiens:
Saat kamu memulai presentasi, tersenyumlah. Tetap tenang, dan tarik nafas dalam-dalam. Hal ini akan membantu kamu lebih rileks dan menghilangkan kecanggungan kamu di depan audiens. Perhatikan postur tubuhmu, berdiri tegak dan angkatlah kepalamu. Ini akan membantumu menjaga kontak mata dengan para audiens dan juga membuat suaramu lebih jelas terdengar. Bicaralah dengan jelas dan lantang tetapi tidak terlalu cepat untuk memfasilitasi sejumlah audiens yang tidak fasih berbahasa Inggris. Berikan jeda saat presentasi untuk melihat reaksi audiens terhadap apa yang kamu katakan dan membantu mereka mencerna apa yang kamu sampaikan. Memberi jeda juga memberimu kesempatan menarik napas panjang sehingga menjadi lebih tenang.
Pelajari lebih lambu cara membangun jaringan riset yang efektif saat mengikuti konferensi dengan kursus yang dirancang khusus untuk para peneliti.
- Gunakan transisi: Ingatlah untuk menggunakan transisi saat berpindah dari satu ide ke ide lainnya: transisi memastikan presentasi berjalan lancar. Beberapa transisi yang berguna adalah “selanjutnya,” “selain itu,” “karena itu,” “sementara itu,” “akhirnya,” dan lainnya. Ketika menggunakan ide yang sama dua kali, kamu dapat memulainya dengan “Ide lainnya adalah” atau “Contoh lainnya adalah,” dan sebagainya. Ketika memberikan penjelasan poin demi poin, sebaiknya sebutkan jumlah poin di awal; misalnya: “Ada alasan untuk ini. Alasan pertama adalah…; alasan kedua adalah; dan seterusnya.” Pendekatan ini akan membantu pembaca untuk mengikuti poin-poin yang kamu diskusikan dengan lebih baik. Selain itu, terkadang jeda sederhana atau pernyataan langsung seperti “Mari kita lanjutkan ke bagian berikutnya” atau “Beralih ke ide lain” juga merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan bagian baru, ide, atau perspektif baru.
- Mendorong pertanyaan dan diskusi: Jika kamu tidak memahami sebuah pertanyaan yang diajukan, kamu bisa meminta penanya untuk mengulang pertanyaan mereka. Jangan khawatir jika kamu tidak tahu jawaban dari satu atau dua pertanyaan. Bila itu terjadi, kamu dapat terlebih dulu berterima kasih atas pertanyaan mereka lalu mengatakan bahwa kami belum memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut dan berjanji untuk mencari tahu serta memikirkan jawabannya. Namun, jangan terlalu ambil pusing bila tidak ada audiens yang bertanya padahal kamu sudah memberikan mereka kesempatan untuk bertanya berulang kali. Jika tidak ada pertanyaan, kamu bisa memberi isyarat dengan menunjukkan kekurangan dari risetmu.
- Pastikan menutup presentasi dengan natural: Tanyakan kepada audiences apakah mereka memiliki pertanyaan terhadap presentasimu. Lalu berikan nomor kontak kamu dan beri tahu audiens bahwa kamu bersedia menerima berbagai pertanyaan yang disampaikan melalui email. Jika ada pertanyaan, jawablah. Jika tidak ada pertanyaan, cukup ucapkan terima kasih kepada audiens atas kehadiran mereka dalam sesi tersebut dan turun dari panggung. Namun, Jangan segera meninggalkan ruangan. Sejumlah orang mungkin akan mendatangi kamu usai presentasi dan mengajukan pertanyaan yang menarik, atau ingin berbicara empat mata denganmu.