Bila kamu seperti banyak peneliti lain yang kerap merasa kesulitan dalam menulis Tinjauan Pustaka, artikel ini dapat menjadi jawaban atas kegundahanmu. Tinjauan pustaka adalah gambaran menyeluruh dari semua pengetahuan yang tersedia tentang topik penelitianmu. Bagian ini disusun dan dituliskan berdasarkan hasil penelusuran dan analisis terhadap sejumlah publikasi ilmiah terdahulu tentang topik serupa. Tinjauan Pustaka memberikan konteks, relevansi, dan latar belakang untuk masalah penelitian yang kamu jelajahi.
Jenis Tinjauan Pustaka
Terdapat dua jenis Tinjauan Pustaka, eksperimental dan teoretis. Tinjauan Pustaka eksperimental pada dasarnya mengacu pada hasil penelusuran semua informasi yang tersedia tentang topik tertentu dan menganalisisnya secara kritis sehingga ditemukan kesenjangan penelitian yang perlu diperbaiki. Oleh karenanya, Tinjauan Pustaka eksperimental dapat dikatakan sebagai eksperimen pertama dari setiap proyek penelitian. Semakin dalam dan lengkap Tinjauan Pustaka yang disusun, semakin tepat dan sistematis proyek penelitian yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, Tinjauan Pustaka adalah salah satu bagian paling kritis dari penelitianmu.
Sementara itu, Tinjauan Pustaka teoretis pada dasarnya melibatkan dua langkah:
- Meninjau dan membaca secara kritis literatur yang ada. Langkah ini biasanya disebut sebagai tinjauan pustaka eksperimental.
- Meringkas dan menuliskan secara terorganisir inti dari tinjauan literaturmu atau disebut kajian teoritis.
Tinjauan pustaka dapat menjadi bagian dari disertasi atau artikel penelitian. Namun juga dapat menjadi penelitian tersendiri. Mari kita bahas lebih detail!
Tinjauan pustaka untuk disertasi/artikel penelitian
Setiap laporan riset/tesis/artikel penelitian dimulai dengan pengenalan topik penelitian yang dituliskan dalam bentuk Tinjauan Pustaka sehingga pembaca tahu mengapa sebuah penelitian perlu dilakukan. Tinjauan Pustaka harus dimulai dengan mengindentifikasi literatur yang relevan pada sejumlah basis data online seperti Google Scholar, PubMed, dan lainnya. Setelah semua literatur dikumpulkan, maka kamu dapat melakukan langkah selanjutnya sebagai berikut:
- Kelompokkan literatur yang dapat memberikan informasi terkait latar belakang pelaksanaan sebuah penelitian pada bidang studi tertentu.
- Informasi tentang kemajuan terbaru sebuah topik penelitian dapat dikelompokkan secara tematik atau kronologis. Idealnya, tema yang berbeda dibahas secara kronologis untuk menggambarkan perkembangan penelitian di bidang tersebut dari waktu ke waktu dan menggarisbawahi sejumlah kemajuan penting.
- Tinjauan Pustaka harus mampu membandingkan berbagai studi dan membahas sejumlah aspek kontroversial untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang perlu diteliti. Hal ini penting dilakukan untuk mendefinisikan masalah penelitian dan mengapa penelitian tersebut harus dilakukan.
- Setelah masalah penelitian ditentukan, kekuatan dan kelemahan dari riset yang ada sebelumnya harus didiskusikan agar dapat mengurai kebaruan dan pentingnya penelitian.
Tinjauan Pustaka tidak boleh hanya sekedar menceritakan ulang semua informasi yang tersedia. Namun harus merupakan ringkasan kritis dan analitis dari literatur yang dipilih. Sehingga pembaca dapat memahami tema sentral penelitian.
Tinjauan Pustaka mandiri
Tinjauan Pustaka juga dapat ditulis sebagai artikel ilmiah mandiri namun tidak diikuti oleh data hasil penelitian. Terdapat dua jenis Tinjauan Pustaka yang dapat dilakukan; tinjauan naratif dan sistematis.
1. Tinjauan Naratif
Tinjauan naratif adalah pembahasan teoretis tentang informasi yang relevan pada topik penelitian tertentu yang umumnya dilakukan secara kualitatif. Pada bagian awal Tinjauan Pustaka, kamu perlu menjelaskan konteks dari penelitian yang dilakukan dengan mendeskripsikan tema-tema yang berbeda ke dalam subjudul yang berbeda pula. Bagian ini membandingkan riset yang pernah dipublikasikan dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang belum pernah atau tidak berhasil diteliti. Selanjutnya, Tinjauan Pustaka perlu berisikan kesimpulan utama dari analisis semua studi yang ada dan menawarkan langkah pengembangan penelitian. Bagian ini membutuhkan interpretasi kritis penulis sehingga tinjauan tersebut menambah nilai pada literatur yang ada. Tak hanya itu, kesimpulan perlu mengemukakan ide atau hipotesis yang dapat menjelaskan sejumlah perbedaan dan memberikan solusi untuk masalah penelitian.
2. Tinjauan Sistematis
Di sisi lain, tinjauan sistematis harus mengikuti rancangan metodologi penelitian kualitatif atau kuantitatif yang ditetapkan saat menganalisis sejumlah riset yang telah dipublikasi sebelumnya. Bagian ini fokus pada satu pertanyaan dan tujuan penelitian yang jelas, serta dituliskan secara sistematis dan terdefinisi dengan baik tidak seperti tinjauan naratif. Tinjauan sistematis dan tinjauan naratif memang disusun dengan sedikit berbeda. Tinjauan sistematis dimulai dengan pertanyaan penelitian spesifik yang didefinisikan ke dalam sampel dan data penelitian yang akan dipelajari. Selanjutnya, tinjauan sistematis perlu menjelaskan rancangan metodologi penelitian dengan komprehensif yang dimulai dengan mempersempit pilihan literatur yang akan dikaji. Biasanya, sejumlah kriteria artikel ilmiah yang diikutsertakan atau dikecualikan ditetapkan berdasarkan pertanyaan penelitian sehingga basis data dicari berdasarkan kriteria tersebut. Setelah sampel penelitian ditetapkan maka harus dianalisis secara detail.
Kamu juga perlu membubuhkan bagian hasil pada tinjauan sistematis dengan menambahkan analisis data yang komprehensif untuk menentukan signifikansi hasil penelitian. Tinjauan sistematis dapat disertai dengan meta-analisis yang melibatkan analisis statistik dari sejumlah studi yang disertakan di dalam penelitian untuk menghasilkan data yang lebih kuat dan berarti. Terakhir, kamu perlu menulis bagian diskusi untuk menafsirkan data yang dihasilkan untuk kemudian divalidasi oleh metode analisis untuk memiliki tingkat ketelitian ilmiah tinggi.
Sebelum mulai menulis, penting bagimu untuk menentukan jenis tinjauan yang akan ditulis sesuai dengan gaya dan pedoman yang ada. Tinjauan Pustaka yang efektif sangat penting agar dapat menghasilkan laporan penelitian yang lengkap dan komprehensif dimulai dari mendefinisikan tujuan penelitian hingga menafsirkan serta menyajikan hasil penelitian dengan akurat.
Nah, sudah paham kan sekarang. Tunggu apa lagi? Ini waktunya menuliskan Tinjauan Pustaka penelitianmu!