Press ESC to close

Proofreading Makalah Penelitian Kamu: Lima Cara untuk Lebih Efisien

Bagaimana cara sederhana untuk menyempurnakan makalah penelitian Kamu dan membangun citra profesional di antara peneliti lain di bidang Kamu? Jawabannya adalah proofreading! Terlepas dari seberapa baik Kamu menulis atau sejauh mana tahap publikasi makalah Kamu, Kamu tidak boleh melewatkan atau mengabaikan langkah penting ini.

Apa itu Proofreading?

Proofreading adalah proses memeriksa teks untuk menemukan kesalahan dalam tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan format. Ketika Kamu melakukan proofreading pada makalah penelitian, ini juga mencakup pengecekan konsistensi kutipan dan referensi, serta memastikan tabel dan gambar sesuai dengan isi utama teks.

Bagaimana Saya Bisa Proofreading dengan Lebih Efisien?

Jika Kamu ingin melakukan proofreading pada makalah penelitian Kamu sendiri secara efektif dan cepat, berikut beberapa tips sederhana yang bisa Kamu ikuti:

1. Sisihkan Waktu yang Cukup untuk Proofreading

Apakah Kamu mencoba memeriksa makalah sepanjang 8000 kata hanya dalam satu jam? Jangan lakukan itu! Jika Kamu terburu-buru, Kamu cenderung melewatkan kesalahan, seperti salah menggunakan “ilium” padahal maksud Kamu “ileum”. Berikan waktu yang memadai untuk memeriksa dokumen Kamu secara mendalam.

2. Gunakan Teknologi dengan Bijak

Ada banyak sumber daya online yang bisa membantu Kamu proofreading, mulai dari fitur pemeriksa ejaan bawaan di MS Word hingga alat berbasis AI canggih seperti Paperpal. Namun, pastikan alat yang Kamu pilih disesuaikan untuk penulisan akademik dan ilmiah. Kamu tidak ingin alat tersebut mengganti “shotty lymph nodes” menjadi “shoddy lymph nodes” atau “malacia” menjadi “malaria”. Selalu periksa hasil atau saran dari alat tersebut sebelum menerapkannya pada naskah Kamu.

3. Baca Keras-keras dan Berulang

Membaca teks dengan suara keras atau bahkan dari akhir ke awal dapat memaksa Kamu memperhatikan setiap kata secara detail. Ini sangat penting untuk istilah teknis seperti nama gen dan protein, yang seringkali mudah terlewatkan.

4. Istirahat Secara Berkala Selama Proofreading

Mudah merasa lelah ketika memeriksa naskah panjang, yang dapat membuat Kamu cenderung melewatkan kalimat atau kesalahan. Ambil istirahat secara berkala selama proses proofreading, bahkan jika itu berarti jeda semalaman. Kamu juga dapat mencoba memeriksa setiap bagian makalah secara terpisah. Misalnya, mulai dengan Bagian Hasil, kemudian Pendahuluan, Diskusi, dan terakhir Metode. Dengan cara ini, Kamu tidak terlalu terbawa alur makalah saat memeriksanya.

Dapatkan Bantuan Proofreading Profesional

Layanan proofreading yang profesional bisa sangat berharga, terutama jika Kamu adalah seorang peneliti sibuk yang harus mengelola berbagai tugas profesional dan pribadi. Pilih layanan yang memiliki keahlian di bidang Kamu, sehingga Kamu dapat yakin bahwa penyunting memahami konvensi khusus bidang Kamu, seperti kapitalisasi atau tanda hubung.

Sebagai contoh, Kamu ingin penyunting mengenali saat Kamu menulis “enuresis” padahal yang dimaksud adalah “anuresis”, atau kapan harus menggunakan “humeral” versus “humoral”.

Bahkan jika naskah Kamu telah diterima untuk dipublikasikan, Kamu tetap tidak boleh mengabaikan langkah proofreading. Biasanya, jurnal target Kamu akan mengirimkan proofs (versi artikel yang sudah diatur tata letaknya) untuk Kamu periksa. Kamu tentu tidak ingin dikenal sebagai orang yang salah mengeja “Escherichia coli” atau mencampuradukkan “perineal” dengan “peroneal,” bukan?

Ikuti tips di atas untuk menghindari kesalahan kecil tetapi terlewatkan dalam makalah penelitian Kamu.