Press ESC to close

Langkah-Langkah Mempublikasikan Artikel Pertamamu di Jurnal Ilmiah  

Sebagai peneliti pemula, baik mahasiswa doktoral, pascadoktoral, atau dosen yang baru mulai meniti karir, kamu mungkin ingin bergegas menerbitkan sebuah artikel ilmiah di jurnal terbaik. Namun, jika kamu belum pernah melakukannya, hal ini akan terasa sulit. Sehingga, pertanyaan yang kerap muncul adalah: saya harus mulai dari mana? Eits, jangan bingung dulu! Kami punya tips untukmu dalam menyiapkan artikel agar bisa diterbitkan; 

Buatlah tulisan yang terogarnisir:   

Mulailah dengan mengumpulkan referensi dan menyimpannya secara teratur sehingga kamu dapat menggunakannya sewaktu-waktu saat menulis artikel. Gunakan alat bantu manajemen referensi yang mumpuni untuk membantumu menyimpan artikel tersebut dan memformatnya saat kamu harus menyusun daftar pustaka atau sitasi. Tidak hanya dalam menyusun referensi, keteraturan akan memudahkanmu sepanjang proses mempersiapkan artikel yang layak terbit.  

Identifikasi jurnal sasaranmu:  

Diskusikan dengan supervisormu dan pilihlah beberapa contoh artikel dari setiap jurnal yang kamu sasar. Langkah ini akan memberimu gambaran yang lebih baik tentang gaya tulisan yang harus kamu gunakan untuk mempresentasikan hasil penelitianmu di jurnal yang kamu pilih. Gunakan alat bantu pencari jurnal atau journal finder dalam menentukan jurnal yang paling cocok bagimu.  

Mulailah dengan bagian hasil: 

Saat saya melakukan penelitian doktoral, supervisor saya selalu menekankan bahwa bagian hasil dari artikel ilmiah sangatlah penting karena bagian tersebut menjadi fondasi untuk keseluruhan informasi yang peneliti sertakan di dalam artikel. Setelah bagian ini ditulis, bagian lainnya bisa menyusul. Mulailah dengan menyusun gambar dan tabelmu terlebih dahulu bersama dengan deskripsi hasil penelitian. Ingat, hasil penelitian tidak perlu memiliki referensi atau diinterpretasikan. Di sini, kamu hanya perlu melaporkan temuanmu dengan jelas sebaik mungkin dengan menggunakan grafik, tabel, diagram, gambar, atau foto, serta mengikuti pedoman penulisan yang ditetapkan oleh jurnal sasaranmu.  

Dapatkan masukan dari tim: 

Saat kamu mempersiapkan artikel untuk diterbitkan, penting untuk mendapatkan masukan dari pihak lain. Bila tidak melakukan penelitian sendirian, pastikan kamu mendapatkan masukan dari seluruh anggota tim penelitianmu terkait kualitas hasil penelitian yang diperoleh dan cara yang paling pas untuk mempresentasikannya di dalam artikel. Setelah semua penulis setuju tentang hasil penelitiannya, kamu dapat menulis bagian metode, pendahuluan, dan diskusi. Bagian metode biasanya yang paling mudah ditulis apalagi bila kamu terlibat langsung dalam melakukan eksperimen atau teknik penelitian lainnya. Pastikan untuk mereferensi metode penelitian yang berasal dari artikel terdahulu. Meskipun metode tersebut digunakan dan diterbitkan oleh teman satu tim penelitianmu, kamu tetap harus mengutipnya dengan jelas.  

Jaga keaslian tulisan: 

Saat menulis bagian tinjauan pustaka, pendahuluan, atau diskusi, kamu mungkin akan tergoda mengambil paragraf dari artikel lain. Hal ini jangan pernah kamu lakukan karena jurnal akan mampu mendeteksi teks yang dijiplak atau yang dihasilkan oleh AI. Jadi, pastikan untuk menulis dengan kata-katamu sendiri sejumlah hal yang pernah kamu baca di makalah lain. Kamu pun harus mengutip karya peneliti lain di bagian referensi jika kamu merujuknya. Selain itu, jika mengambil frasa langsung dari sumber lain, pastikan untuk menaruhnya di dalam tanda kutip dan sitasilah dengan benar. Kamu juga harus menggunakan gambar yang orisinal di dalam tulisanmu bila ingin mengirimkannya ke jurnal karena alat bantu AI bisa dengan mudah mendeteksi keaslian gambar tersebut.  

Untuk membantu proses publikasi artikel ilmiah kamu lebih mudah, Editage memiliki layanan Publication Support yang akan memastikan artikel kamu sesuai dengan kriteria untuk dikirimkan ke jurnal terindeks global, terlebih lagi untuk periode terbatas, kamu bisa mendapatkan diskon 15% untuk layanan ini, cek langsung di halaman ini sekarang. 

Selain tips di atas, kamu bisa membaca sejumlah artikel menarik berikut untuk memandumu dalam menulis dan menerbitkan artikel ilmiah: 

  • Menentukan target waktu untuk setiap tahapan dalam mempersiapkan publikasi akan sangat membantumu. Sehingga, artikel yang kamu tulis bisa diselesaikan dan dikirimkan tepat waktu. Jadwal publikasi yang kamu buat ini juga dapat memudahkanmu dalam memantau artikel yang telah dikirimkan ke jurnal sasaran. Nah, bila kamu ingin mengetahui langkah demi langkah dalam menyusun jadwal publikasi ini, kamu bisa membaca artikel berikut ini: “Panduan langkah demi langkah untuk membuat jadwal publikasi jurnal (Unduh – template jadwal publikasi)” 
  • Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang berbagai jenis artikel ilmiah yang dapat kamu publikasikan di jurnal. Pengetahuan tersebut dapat membantumu untuk menentukan cara yang paling tepat dalam mengajikan hasil penelitian. Kamu dapat membaca artikel “6 jenis artikel yang diterbitkan jurnal: panduan untuk peneliti pemula” untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang hal ini.  
  • Peneliti pemula kerap menjadikan keberhasilannya menerbitkan artikel di jurnal peer review sebagai tonggak penting dari karir mereka. Keberhasilan tersebut menandakan keterlibatan aktif dan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Namun kerap kali, untuk bisa menerbitkan artikel di jurnal semacam ini, peneliti pemula harus melewati jalan yang terjal dan menantang. Kurangnya pengalaman dan daya saing, atau adanya kepentingan yang saling bertolak belakang antara peneliti dan pihak jurnal sering kali menjadi batu sandungan. Oleh karenanya, artikel berikut ini dapat membantumu menghalau ketakutan untuk memulai perjalananmu menerbitkan artikel di jurnal yang bereputasi: “Pedoman bagi peneliti pemula untuk mengatasi masalah yang umum terjadi dalam menerbitkan artikel ilmiah”. 
  • Jika kekurangan ide tulisan membuatmu cemas, artikel berikut ini bisa menjadi solusimu: “Cara peneliti menulis draf pertama naskah mereka”. Dari tulisan ini kamu dapat mempelajari cara membuat terobosan dalam proses penulisan naskah ilmiah dengan terlebih dahulu membuat draf pertama artikelmu.  
  • Astronom Belgia, Dr. Christiaan Sterken, Profesor Tamu di Departemen Fisika, Universitas Brussel, Direktur Penelitian Emeritus di Lembaga Pendanaan Riset Belgia (the Belgian Fund for Scientific Research), dan anggota Dewan Asosiasi Editor Sains Eropa (European Association of Science Editors/EASE) berbicara tentang karakteristik manuskrip yang baik, tantangan dalam proses peer review, dan perlunya kemampuan Bahasa Inggris yang efektif sebagai media komunikasi penelitian. Semua hal tersebut dapat kamu baca pada artikel berikut: “Apa yang membuat manuskrip bagus, tips untuk penulis ESL, dan lainnya!”. 
  • Terakhir, jika kamu sedang mencari bantuan dalam menulis makalah penelitian dan ingin mendapatkan semua informasi yang berguna tentang hal tersebut dari satu sumber saja, kamu berada di tempat yang tepat! Dapatkan informasi terkait semua aspek penulisan naskah penelitian yang mencakup, pertimbangan etis, pedoman gaya dan format tulisan, struktur makalah, dan banyak lagi melalui artikel berikut ini: “Panduan lengkap untuk menulis makalah penelitian yang cemerlang”.