Press ESC to close

Ikuti Cara Ini untuk Menulis Bagian Metodologi pada Artikel Ilmiah

Bagian metodologi dalam laporan ilmiah penting untuk memandu pembaca mengetahui tujuan penelitian yang dilakukan dan teknik yang digunakan peneliti untuk mencapainya. Selain itu, bagian ini penting untuk membantu peneliti selanjutnya mereplikasi eksperimen di dalam penelitian tersebut demi mencapai reliabilitas riset. Oleh karenanya, kamu perlu membuat bagian ini sejelas dan sebaik mungkin untuk menjaga transparansi riset dan menonjolkan kekuatan penelitian.

Banyak yang menduga bahwa bagian ini adalah sebagai salah satu bagian yang paling mudah untuk ditulis. Sehingga sejumlah peneliti terlalu menggampangkannya. Akibatnya mereka melewatkan banyak hal penting di dalamnya dan terkadang dituliskan terlalu teknis serta membingungkan.

Nah, dalam artikel ini, kamu bisa mendapatkan beberapa tips untuk membuat bagian metodologi yang menarik dan informatif. Meskipun artikel ini menggunakan banyak contoh yang sebagian besar berasal dari penelitian biomedis dan klinis, namun penulis dari bidang lainnya juga bisa mendapatkan infomasi penting di dalamnya untuk mempersiapkan naskah riset mereka berikutnya.

Pertama, mari kita renungkan masalah persepsi kebosanan yang sering kita kaitkan dengan bagian metode dalam artikel ilmiah. Banyak pembaca yang merasa bosan membaca bagian metodologi karena penulis menggunakan terlalu banyak terminologi teknis sehingga sulit dimengerti oleh pembaca terutama mereka yang awam. Untuk mengatasinya, kamu perlu melakukan sejumlah hal berikut:

  1. Biasakan menulis alasan dibalik metode eksperimen tertentu yang kamu pilih. Misalnya, mengapa kamu menggunakan senyawa tertentu, jenis tikus tertentu sebagai model percobaan, atau tingkat konsentrasi tertentu dari zat pereaksi kimia utama yang digunakan. Membagikan alasanmu tentang desain penelitian yang dilakukan akan membuat pembaca penasaran dan tertarik membaca naskahmu lebih lanjut.
  • Untuk membantu pembaca mengikuti desain atau metodologi penelitian dengan lebih baik, elemen visual seperti diagram skematik, diagram alur, dan tabel dapat digunakan di bagian ini. Elemen-elemen tersebut membantu memecah kebosanan dan mempermudah penyerapan informasi yang kompleks. 
  • Informasi dalam bagian metode akan diteliti secara cermat oleh editor jurnal dan pengulas sejawat untuk menilai apakah teknik yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan penelitianmu. Meskipun detail eksperimen tidak perlu disertakan, tahapan penelitian penting dan kritis harus dijelaskan dengan baik untuk mendapatkan tinjauan sejawat yang positif.

Hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam menulis bagian Metode

Yang boleh dilakukan

  1. Baca bagian petunjuk bagi penulis pada laman jurnal targetmu dengan seksama dan ikuti petunjuk spesifiknya tentang cara menulis bagian metodologi yang benar. Sebagai contoh, judul bagian “Bahan dan Metode” mungkin perlu diubah menjadi “Pasien dan Metode” sesuai pedoman jurnal tertentu. Sejumlah jurnal mungkin juga mewajibkan penulis untuk menggunakan pedoman gaya penulisan ilmiah tertentu seperti yang diterbitkan oleh American Psychological Association. Peneliti biomedis dapat merujuk pada standar pelaporan riset seperti CONSORT (Consolidated Standards of Reporting Trials) bila menggunakan uji klinis acak. STROBE (STrengthening the Reporting of OBservational studies in Epidemiology) untuk studi potong lintang. STARD (Standards for the Reporting of Diagnostic accuracy studies) demi memeastikan keakuratan diagnostik. PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses) bila melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis dan CARE (CAse REport) untuk melaporkan kasus unik tertentu.
  • Susunlah bagian metodologi dengan logis sehingga membantu pembaca menelusuri kembali perkembangan dan nuansa penelitian dengan mudah dan bertahap. Salah satu caranya dengan menggambarkan metode penelitian dalam urutan kronologis percobaan. Sebagai contoh, untuk uji klinis, Kamu dapat memulai dengan menjelaskan pengaturan dan waktu penelitian (tanggal awal dan akhir penelitian), diikuti dengan rincian rekrutmen pasien (jumlah subjek atau pasien, dan lainnya), desain penelitian (prospektif, retrospektif, atau lainnya), pengacakan (jika ada), penugasan ke dalam kelompok, intervensi, dan menjelaskan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data. 
  • Untuk meningkatkan keterbacaan dan alur naskah, kamu dapat menuliskan bagian metode sesuai urutan pelaksaaan pengukuran atau pengujian yang dilakukan.
  • Gunakan subjudul sesuai nama setiap percobaan yang dilakukan di dalam penelitian sehingga memudahkan pembaca membaca bagian metodologi. Sampaikan juga tujuan spesifik dari setiap percobaan.
  • Rinci semua pertimbangan yang kamu ambil untuk merancang penelitian atau mengumpulkan data karena variasi terkecil dalam langkah-langkah ini dapat memengaruhi hasil dan interpretasi hasil penelitian. Tuliskan pula apa yang kamu lakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian. Jelaskan dengan cermat bahan, peralatan (seperti instrumen pengujian dan peralatan teknis), atau rangsangan yang digunakan dalam eksperimen. Jika penelitian kamu melibatkan survei atau penilaian psikologis, sertakan kuesioner, metode penilaian, dan validasi skala dengan sedetail mungkin.

Selain itu, cantumkan estimasi ukuran sampel (jika relevan). Meskipun estimasi ukuran sampel dihitung sebelum penelitian yang sebenarnya dimulai, hal ini cukup membantu pembaca untuk menilai perubahan yang diharapkan pada variabel hasil dan jumlah subjek yang dibutuhkan untuk mendeteksi perubahan tersebut dalam rentang waktu tertentu.

  • Jika relevan, di awal bagian metode penelitian, sebutkan apakah penelitian kamu telah disetujui oleh komite etik atau dewan peninjau institusional. Selain itu, nyatakan juga bila kamu telah menerima persetujuan lisan ataupun tertulis dari pasien atau wali yang dijadikan subjek penelitian
  • Sebutkan dengan jelas variabel kontrol, variabel independen, variabel dependen, dan variabel luar lainnya yang dapat mempengaruhi hasil penelitianmu.
  • Deskripsikan semua uji statistik, tingkat signifikansi, dan paket perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan analisis statistik. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan ahli biostatistik untuk mendapatkan bantuan dalam menulis bagian ini. Jangan lupa tuliskan bahwa rekomendasi ahli statistik yang berpengalaman telah dipertimbangkan saat menuliskan bagian ini. Terakhir, penting untuk memberikan justifikasi dari metode statistik pilihan yang digunakan dalam penelitian.

Yang tidak boleh dilakukan

  1. Demi keringkasan artikel, hindari mencantumkan rincian eksperimen yang banyak digunakan atau sudah dipublikasikan di berbagai artikel di bidang penelitianmu. Sebagai gantinya, sebutkan dan kutiplah eksperimen relevan tertentu dan sebutkan bahwa kamu telah merujuk dan mengikutinya. Namun, jika kamu telah memodifikasi eksperimen untuk memenuhi tujuan khusus penelitianmu, maka jelaskan perubahan apa saja yang dilakukan dan jelaskan alasannya dengan rinci.
  • Hindari memberikan rincian yang tidak perlu dan tidak relevan dengan hasil eksperimen. Sebagai contoh, kamu tidak perlu menyebutkan detail yang tidak penting, seperti warna ember yang digunakan untuk menampung es. Cobalah untuk tetap berpegang pada detail yang relevan dan berdampak pada penelitianmu.
  • Kamu mungkin akan tergoda untuk mendiskusikan alasan mengapa kamu tidak menggunakan metode tertentu atau bagaimana metode yang kamu pilih lebih unggul daripada metode lainnya, simpan rincian ini untuk bagian diskusi. Gunakan bagian metode penelitian hanya untuk menyebutkan rincian metode yang kamu pilih.

Semoga artikel ini dapat membantumu untuk mencapai tujuan penulisan riset dengan sempurna!